Senin, 29 April 2013
Cuaca Panas Picu Serangan Stroke. Benarkah?
Informasi Kesehatan - Masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap cuaca panas yang melanda di wilayahnya. Bukan hanya menyebabkan biang keringat dan infeksi saluran pernapasan, cuaca panas juga berisiko menjadi pencetus stroke.
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan infeksi DR.Dr.Umar Zein, DTM&H, Sp.PD,KPTI, dr Umar Zein, mengatakan udara panas yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan dehidrasi bahkan pingsan. Inilah yang menyebabkan terjadinya heat stroke yang merupakan ancaman serius karena dapat berakibat kematian atau kecacatan fatal.
"Heat stroke ini biasa terjadi di lingkungan yang suhunya tinggi dan membuat dehidrasi kemudian pingsan. Umumnya, kondisi ini terjadi di daerah panas yang kelembabannya rendah seperti di Saudi Arabia, orang yang berada di sana tidak berkeringat karena keringatnya menguap sehingga dia dehidrasi dan pingsan. Tapi kalau di Indonesia, keringat kita banyak dan membuat kita haus sehinga heat stroke jarang terjadi," katanya.
Memang, cuaca panas dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia tidak secara langsung menyebabkan stroke, melainkan hanya menjadi pencetus atau pemicu terjadinya stroke.
"Kalau cuaca panas di Indonesia tidak secara langung menyebabkan stroke, atau mengakibatkan pemecahan pembuluh darah. Namun, hanya sebagai pemicu pembuluh darah yang sudah menyempit karena dehidrasi menjadi tersumbat," katanya. Faktor risiko stroke antara lain hipertensi, diabetes, obesitas, dan kadar lemak darah tinggi dan untuk usia yang rentan mengalami penyakit stroke pada umumnya adalah usia dewasa.
Menurut dia, untuk mengatasi hal ini yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan faktor risiko, misalnya jika diabetes agar diturunkan kadar gulanya, hipertensi harus diturunkan tekanan darahnya, dan jika karena kadar lemak darah juga harus diturunkan kadar kolestrol dengan cara menjaga makanan, diet dan olahraga.
Sumber: liputan6.com
Langganan:Posting Komentar(Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar